TUHAN ITU BERFISIK ATAU TIDAK ?

Pertanyaan Nurhidayah Ritonga; 

Saya mau bertanya pak. Tadi dipenjelasan bapak. Tujuan dari Khalifah yaitu memudahkan manusia dalam mengenal Tuhan baik itu secara fisik dan non fisik. Dan Khalifah juga sebagai alat dalam ma'rifatullah. Jadi yg mau saya tanyakan yaitu : Dari kata mengenal Tuhan secara fisik dan non fisik membuat saya bertanya-tanya. Sebenarnya Tuhan itu memiliki wujud seperti apa pak? Dan Apakah tuhan memiliki fisik pak? Karena dari yg saya ketahui, kemungkinan ilmu yg saya peroleh terbatas, yaitu : Tuhan itu tidak beranak dan tidak pulak diperanakkan. Dan saya mengetahui lewat teori saja pak? Jadi tolong penjelasannya pak. Sekian terimakasih pak. 

Jawaban. 

Nurhidayah Ritonga, salah seorang mahasiswa di FTIK IAIN Padangsidimpuan ini menanyakan tentang tulisan atau uraian/jawaban saya terhadap pertanyaan Abdul Basit si Mahasiswa UIN Imam Bonjol Padang pada dialog lewat WA dan diskusi tersebut saya share ke Blog saya. 

Pertanyaan beliau sangat jelas seperti dimuat di atas. Begini penjelasannya Nak Nurhidayah Ritonga. Kalimat tentang mengenal Tuhan secara fisik dan non-fisik bukan dialamatkan kepada Zat-Nya. Akan tetapi tidak lebih sebagai jalan ma'rifatullah atau memgenal Allah. 

Dalam perspektif Epistemologi bahwa untuk mengenal Allah ada tiga jalan yakni melalui Petunjuk Allah sendiri lewat WAHYU atau ajaran. Ini dikenal pada Dunia Islam populer disebutkan sebagai metode Bayani yakni adanya penjelasan dari Allah Swt, itulah Al-Quran dan Hadits Rasulullah saw. Dalam makna pendekatan non-fisik atau sering juga diistilahkan para ahli sebagai metode jalur Tanziliyah, yang turun lewat Malaikat kepada Rasul. Lalu lewat inilah Allah memperkenalkan diriNya. Jadi kita paham dan kenal kepada Allah adalah lewat Wahyu atau pemberitahuan. Pengenalan kepada Allqh ini sudah diulas para Ulama dalam bentuk Pemikiran terdapat dalam Ilmu Aqidah. 

Ada satu lagi jalur non-fisik yaitu lewat pendakian Spritual yakni olah bathin atau olah hati yang paling dalam. Maka dalam Islam menyangkut kedalaman hati ini ada yang disebut dengan istilah Fuad hingga Lubb yakni mata bathin. Kalo Fuad adalah kemampuan hati menyadari yang materi sekaligus yang non-materi dan dengan itulah akan secara mantap memahami.dan menyadari akan Tuhan. Sedangkan Lubb sudah level atau hati tingkat tinggi dan hanya berpusat dan berorientasi kepada Tuhan tanpa ditopang lagi dengan materi. Inilah yang dilakukan para Arifin dengan pendekatan Metode Irfani yakni metode mengenal dan menyadari Tuhan dengan ketajaman Qolb. Irfani ini dikembangkan Ibn-Arabi dengan Tasauf Falasafinya (butuh pendalaman khusus). Pendekatan non-fisik ini juga akan menyadari adanya serta hebatnya Tuhan. Sekali lagi menyadari hingga mengenal (ma'rifah). Inilah objek Kajian Ilmu Tasauf. 

Sedangkan mengenal Allah lewat pendekatan fisik adalah yang dikenal dengan Metode BURHANI yakni menggunakan akal dalam memahami sifat alam. Sifat alam disadari bukan ia buat dan pola hingga jadi dengan sendiri atau dijadikan alam itu sendiri. Akan tetapi ia memiliki sifat dan karakter sebagai perwujudan adanya HUKUM ALLAH YANG BERLAKU di alam. Selalu diistilahkan dengan SUNNATULLAH FIL ALAM. Dengan memahami alam (seperti objek kajian dalam sains) akan terlihat betapa kompleks dan rumitnya pengaturan alam dan disinilah ditemukan Tuhan itu hebat (Subhanalloh). 

Maka secara Epistemologis, Wahyu, Alam dan Qolb hingga akal adalah sebagai perantara menuju kenal Allah. Maka Ilmu juga pada akhirnya memiliki Ontologi, Epistemologi dan Aksiologinya masing masing, kendati pada hakikinya tidak akan dapat dipisah. 

Inilah makna fisik dan non-fisik yakni tataran pendekatan bukan pada zat Allah. 

Wallohu'alam.