LORONG KECIL MENUJU MA'RIFATULLOH
(Terinsfirasi dari Ayat Bacaan Imam Salat Subuh)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
هُوَ الَّذِيْ جَعَلَ الشَّمْسَ ضِيَآءً وَّا لْقَمَرَ نُوْرًا وَّقَدَّرَهٗ مَنَا زِلَ لِتَعْلَمُوْا عَدَدَ السِّنِيْنَ وَا لْحِسَا بَ ۗ مَا خَلَقَ اللّٰهُ ذٰلِكَ اِلَّا بِا لْحَـقِّ ۚ يُفَصِّلُ الْاٰ يٰتِ لِقَوْمٍ يَّعْلَمُوْنَ
"Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya, dan Dialah yang menetapkan tempat-tempat orbitnya, agar kamu mengetahui bilangan tahun, dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan benar. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui."
(QS. Yunus: Ayat 5)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لشَّمْسِ وَضُحٰٮهَا
"Demi matahari dan sinarnya pada pagi hari,"
(QS. Asy-Syams: Ayat 1)
Demi Matahari. Dengan adanya matahari bulan punya eksistensi. Dengan wujud itu juga ada Siang, ada Malam, ada Bumi hingga ada Gunung, Sungai hingga Lautan. Pada hamparan itulah diciptakannya manusia untuk bertempat tinggal.
Fisikiawan modern memandang Matahari adalah pangkal adanya kehidupan kendati dibalik Matahari ada partikel penyababnya ada (materi). Tapi semuanya ada muncul dengan sendirinya apa adanya. Sehingga mereka yakin tidak ada ruang tentang Tuhan dalam penciptaan-membicarakan Tata Surya.Inilah yang diajarkan di Sekolah Umum untuk anak kita, cucu kita, generasi kita dan siapapun yang dihasilkan oleh lembaga pendidikan kita.
Pada sudut lain generasi itu sebagian Imannya di tempa dan dibimbing di Madrasah Diniyah dengan sangat kencang dan cendrung DOGMATIP mereka manut. Bisa jadi ada model pengajaran yang ada umum dan agamanya.
Lalu berkembanglah Akal pikir mereka lewat pelajaran Sains tanpa sedikitpun menyinggung Tuhan. Dan malah prinsipnya berbicara tentang Tuhan tidak tempatnya didalam tema Sains. Sebaliknya agama tak terkait dengan sains.
Begitulah mereka tumbuh dan jadi dewasa. Sisi lain Hati dan Iman mereka diisi dengan didikan Qur'ani sehingga mereka yakin bahwa Tuhan itu ada dan Maha Pencipta. Iman dan ketaqwaan mereka tumbuh dengan pola kepatuhan hati dan ketundukan pada Allah, Rasul, para Ustat dan Orangtua mereka. Mereka satu diri tapi dua kiblat berkehidupan. Mereka tidak utuh sebab Akal dan Hati belum padu hingga menjadi rentan dan mudah tergelincir dengan diri nan mendua (Splitpersonality).
Padahal ayat Qur'an dalam Surat Yunus dan As-Syams menggambarkan bahwa Tuhan memiliki kuasa serta Pencipta dan Matahari adalah titik pangkal adanya kehidupan Tatasurya. Bahkan dalam banyak ayat lain seperti al-Takwir ayat 1-2 Allah menyampaikan :
"Apabila Matahari digulung, dan apabila bintang-bintang berjatuhan".
Lalu kenapa lagi para Fisikiawan, Filosof modern dan Saintis Sekuler menganggap bahwa tidak ada ruang Tuhan di Jagat Raya ini?. Memang ia, bila secara fisikal Tuhan mau ditemukan dengan kasat mata, betul Tuhan itu tidaklah terjangkau oleh Pancaindra. Dan kemampuan hati dan akallah menyimpulkan bahwa PUNCAK MA'RIFAH ADALAH MENCUATNYA KESADARAN BAHWA TUHAN ITU TIDAK MUNGKIN TERJANGKAU OLEH PANCAINDRA (Teosufis). Dan keberadaan Tuhan merangkum Dalam dan Luar Tatasurya (Sufifalsafi). Dialah Sang Tutorial Alam (Emperis-Intuitif/Antroeko) dan semua ada dalam GENGGAMNYA (Logika-Metafisisreligi).
Alam ini dicipta dan berjalan dengan sebuah Tujuan disisi Allah-Pasti tidak berkebetulan. Sedang manusia diciptakan ada peran dan tujuannya dihidupkan. Mudah mudahan Visi Teoantropoekosentris dapat makin terarah dalam merajut dualisme ini. Dengan semangat mempelajari Al-Qur'an untuk menyinari Sains menuju MA'RIFATULLOH.
MARI KITA BERNIAT UNTUK IKUT KELUAR dari KESESATAN YANG MENDUA INI dengan merapatkan barisan antara Agamawan dan Saintis...
Sunber: Al-Qur'an dan Buku Kalam Allah dan Alam Semesta (Basil Altaie, 2022).
Cari
Postingan
3-latest-65px
Kategori
- Materi Perkuliahan (1)
- Opini (8)
- Pembaharuan (1)
- Pemikiran (1)
- Renungan (3)
Followers
Total Pageviews
Comments
6-comments
Terimakasih pak
BalasHapusMaa syaa Allah ustadz betul sekali bahwa ilmu tentang sains dalam pendidikan tidak secara lebih dikaitkan dengan sang pencipta Allah SWT yang menciptakan tata Surya dan terjadinya siang malam sebagaimana ayat yang dijelaskan
BalasHapusdi atas tentang sains