PENDIDIKAN YANG UTUH MELAHIRKAN MANUSIA INTEGRAL 3


Persoalannya kini adalah, umat Islam kebanyakan seperti kekurangan visi yang uptodate, terlihat kepincangan dan ketidak serasian terhadap pengembangan keempat potensi dasar itu. Banyak mereka yang muncul terdidik tapi tidak totalitas. Yang memgembangkan fisik dan akal justru banyak yang abai pada aspek emosional question (hati) dan spritual quention (ketaatan Ilhi). Padahal dalam mewujdudkan hidup yang benar, harmoni dan selamat adalah dengan memperkaya nurani dan jiwa taqwa.

Manusia dalam kenytaannya adalah makhluk dua dimenai yakni fisik plus akal serta rasa, nurani dan kesadaran akan hadirnya Tuhan. Akal dan fisik itulah kelas makhluk Nazhoriah (Hayawan an-Nathiq) yakni manusia yang dapat berpikir. Hingga dengan proses pendidikan manusia dapat mengembangkan sains dan teknologi. Bidang prestasi akademik saat ini melejit dan terlihat juga wujudnya dalam karya teknologi dan kondisi hidup yang post-modern kini. Tapi banyak problem hidup khususnya pada bidang sosial-humanis dengan ekologi. Manusia seperti robot dan saling bersaing hingga bermusuhan. Alam hancur berantakan menyebabkan terjadinya kesenjangan jikapun tidak sudah saling bermusuhan.

Kemanusiaan dan lingkungan alam yang kian destruktip adalah akibat ulah manusia yang tidak membatasi diri. Maka kini yang mengisi penjara berbeda dengan zaman dahulu kala. Sudah banyak para terdidik, sederet pretasi dan gelar akdemik serta jabatan strategis. Bukan lagi para penganggur yang tidak berpendidikan. Sebagai akibat minimnya visi spritual dari pendidikan dan lingkungan budaya kehidupan kita.

Miskin asah hati, kering usaha melihat aspek 'Ubudiyah-Ma'bud dan Ma'rifah. Kendati sudah diketahui bahwa tujuan penciptaanya adalah "liya'budun" untuk menyembah- beribadah atau "liya'rifun" mengenal Tuhan (Ibn Arabi). Semestinya hidup itu seimbang, pendidikan itu mesti menempa kedua aspek ini. Spritualitas saja maju akan terjadi keterbelakangan duniawi sebaliknya kaya penguasaan IPTEK akan terancam humanitas dan  lingkungan alam sebab manusia pintar tapi kurang kesadaran spritual. Maka perlu keseimbangan.

6 komentar: