PENDIDIKAN YANG MENYADARKAN




Pendidikan secara fungsional adalah memberdayakan potensi setiap orang agar aktus sehingga menghasilkan sesuatu yang manfaat buat siapapun baik manusia maupun makhluk lain. Pendidikan berbeda dengan pengajaran. Bila pendidikan cakupannya luas menyangkut hal hal yang bersifat kejiwaan, pembentukan mental, akal cerdas dan keterampilan atau kecakapan fisikal. Sementara pengajaran cendrung hanya mengajari orang agar paham dan mampu memperbuat atau melaksanakan.

Kesadaran adalah bagian pokok dari urusan pendidikan khususnya kesadaran akal/ilmiah, emotif dan transendental atau iman. Dan satu hal yang harus mendapat penegasan dan ditangani secara tuntas adalah agar keempat kesadaran dapat terberdayakan dan integral dalam sistem pendikan. Sebab bila tidak maka kepribadian manusia yang lahir menjadi split, atau pecah kepribadian. Dalam istilah agama, yakni pribadi munafik.

Menuju lahirnya pribadi integral, utuh dengan keseimbangan kesadaran pisik, akal, emotif, dan iman, dibutuhkan sistem pendidikan yang integral atau utuh pula. Sebab hanya dengan jalan itulah apa yang diiharapkan bisa terjadi.

Pendidikan yang integral itu adalah pendidikan yang memberi penekanan yang sama terhadap pemberdayaan empat ranah di atas. Namun prinsip pokok yang harus ditanamkan adalah peserta didik paham bahwa ia hadir di bumi ini secara filosofis untuk mengenali Allah. Cara mengenalinya tentu dengan menimba pengetahuan tentang kebesaran Allah yang bisa dibaca di Kitab Suci dan disaksikan di Alam lewat sains.

Namun yang praktis juga harus sejalan dengan yang filosofis yakni hidup dengan bahagia dunia dan akhirat. Untuk bahagia dunia dan akhirat diawali dengan mampu dan memiliki modal untuk menata kehidupan dunia menjadi ladang bahagia di akhirat. Artinya sukses kehidupan dunia menjadi syarat memasuki akhirat yang sukses. Kenapa? Sebab dengan sejahtera dunia menjadi alat untuk dapat beribadah dan beramal saleh.

Menuju bahagia itu saratnya adalah penguasaan ilmu pengetahuan. Sebab ilmu dimiliki disamping mengenali kebesaran Tuhan sebagai modal memupuk keimanan dan ketakwaan, juga sebagai petunjuk jalan kehidupan biar berada pada kebenaran. Benar dalam berpikir, merasa dan berbuat. Hingga mampu memanfaatkan seluruh potensi alam untuk jalan hidup sejahtera sesuai amanah Tuhan yang sudah menundukkan alam buat manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar