Awaluddin Ma’rifatulloh. Kalimat yang akrab bagi setiap umat Islam. Artinya adalah beragama diawali dengan mengenal Allah. Maknanya hidup yang baik harus paham Allah. Maka Pencarian siapa Allah adalah misi utama hidup. Ibnu Arabi memaknai ayat 56 dari surah al-zariat (liya’budun=liya’rifun), bahkan menurut beliau tujuan hidup itu adalah untuk mencari siapa Tuhan dengan fungsi agar bisa berusaha dekat padaNya. Sebab dalam paradigm pikirnya semua aktivitas hidup adalah Ibadah.
Allah adalah nama Tuhan yang sudah dikenal lama jauh sebelum Nabi Muhammad saw hadir. Tapi al-Quran membenarkan penamaan ini “Dia Alloh tiada Tuhan selain Dia” (al-Hasyr:23). Hua adalah Tuhan kita yakni Alloh. Hual awwalu Hual Akhir Huazzhohiru Hualbathin (Al-Hadid:3). Allah sebagai pencipta Pertama (Causa Prima: Plato) dan Alloh sebagai penarik (pengakhir). Alloh sebagai penyebab adanya alam Zahir (benda) dan Allah sebagai penyebab yang bathin (gaib dan energi). Alam ini ada benda padat dan bermateri dan ada yang berbentuk energy. Bisa dilihat teori Big bang (Hubble), dan dahsyatnya Allah Dia gambarkan kuasanya dalam Surah (al-Anbiya: 30). “Rotqon Fafataqonahuma”, dulu asal semua ini satu maka dibelah sama Alloh sehingga ada alam jagat raya yang terdiri dari materi dan energy (zahir dan bathin}.
Setelah Bumi menjadi benda layak huni dan dilengkapi Alloh segala pasilitas maka Adam turun (Al-Baqoroh:30-35). Mereka jadi Khalifah Allah di Bumi. Wakil Tuhan atau pengganti Alloh untuk menjaga, merawat dan memanfaatkan alam. Modalnya adalah Ilmu, sehingga Adam riset di Sorga dengan di-pro-motori Alloh sebab Bumi harus menjadi miniature Sorga nantinya di tangan Adam (wa’allama Adama). Dengan itupula manusia dicipta menjadi makhluk yang terbaik alias mikro kosmos (At-Tin:4).
Dalam Islam, Ilmu yang harus di cari adalah Ilmu Petunjuk Alloh (dari Wahyu) dan Ilmu tentang Tempat Tinggal (yakni Alam = biologi, kimia, fisika dll). Ilmu zahir dan Ilmu Bathin yang semuanya punya dan datang dari Allah dan tunduk sama Alloh (Sunnatulloh). Ilmu Islam itu Integral sebab hanya milik satu Tuhan dan datang (berawal) serta pulang (berakhir) pada Tuhan Yang Ahad, yang ditanganNya semua terhimpun (al-Ikhlas ayat 2). Ilmu Alam dan Illmu Petunjuk adalah menyatu dan memisahkannya adalah kecelakaan peradaban. Dua duanya sama penting untuk dikaji sebab disanalah alamat kebesaran Tuhan. Mengaji alam bertujuan untuk mengenal karya melihat dahsyatnya Alloh dan sekaligus biar paham (sains) memanfaatkannya (lahir teknologi) lalu Ilmu Keislaman adalah, berisi informasi tentang diri Tuhan, petunjuik hidup, rambu rambu menggunakan alam dsb.
Dalam konteks Lembaga Pendidikan merupakan perlawanan terhadap Allah bila mengkaji Sains dan Islam dipisah dan dikotakkan. Perbuatan itu adalah perbuatan merusak Islam (fasik kata syariat). Ajaran Islam mesti dikaji berbarengan dengan sains sebab saling menguatkan untuk MA’RIFATULLAH. Allah itu ada dengan buktinya Dia Hebat dan dilihat pada Firman (kata-qoulNya) dan buktikan pada Alam dengan sains (karya-kaunNya), kesempornaan beragama hanya dengan memahami kedua bidang ilmu. Terakhir bila saat ini ada orang menggagasi munculnya lembaga pendidikan terpadu (sains dan agama) seperti JSIT di Indonesia masih dari TK hingga SLTA dan saat ini sedang memulai PT LPTK IT atau IAIN mau menuju UIN dimanapun wajib kita dukung untuk tujuan mulia dihadapan Alloh sebab itulah awal perjuangan utnuk Peradaban, walau sebagaian ada yang di Politik Praktis silakan bagi yang cocok sebab itu juga dibtuhkan. Sekedar mengisi wacana akademik kita di groub ini. Wallohu a’lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar