Manusia dalam Al-Qur'an disebut dengan terminologi al-Insan, al-Basyar, dan al-Nas atau Bani Adam. Untuk paham satu persatu perlu pendalaman dari ahli tafsir dan pemikir muslim. Maka dituntut agar dilakukan studi literasi atau membaca sumber Ilmu bersifat tertulis.
Ibn Arabi seorang ahli Tasauf Falsafi atau yang dianggap mampu melakukan pengembaraan spritualitas (Irfani-meminjam istilah yang selalu dipopulerkan Abed al-Jabiri/pemikir Arab era kontemporer) menjelaskan bahwa manusia ada dua model. Yakni:
1. Manusia yang mampu menjadi Abdulloh. Yakni yang selalu berusaha mendalami pikiran , jiwa dan alam spritual-Islam untuk dimanipesrasi atau diaktualisasi dalam kehidupan. Yakni mensifati atau memanipestasi Sifat dan Asma Allah dalam tataran perilaku kehidupan. Maka keharusan manusia menemukan diri dari.jalan kesadaran bahwa dia manusia sebagai khlifah Allah yakni Pengganti Allah untuk menampakkan Akhlak sebagai perwujudan Sifat dan Asma Allah. Sebab manusia adalah Tajallinya Allah yakni pancaran; ibarat Sinar bahwa manusia adalah cahayanya sementara Sinar (sumber Sinar) itu adalah Allah. Maka manusia adalah cahayanya dan Allah adalah Sinarnya. Maka manusia kelas satu ini harus mampu mengembangkan seluruh potensi diri. Hingga menjadi Paripurna atau Insan Kamil ala Arabi dan Al-Jilli. (Sangat dibutuhkan pendalaman yang tuntas tentang konsep ini-mari kita melek).
2. Manusia Alhayawan Natiq. Manusia model ini adalah "Abdun Nazhor". Melek akal, peneliti, pengkaji, akademisi, jago penguasaan Ilmu tapi hanya lewat Rasionalisme dan Emperisme. Tidak sampai naik pada penggunaan Nurani, Intuisi, Imajinasi dan kedalaman Spritualitas Islam. Sehingga menjadikan manusia menjadi Tuhan Tuhan yang mengagumi dan menyembah dirinya. Atau bisa lebih rendah "Kal an'am balhum Adhollun-malah "Aspala Sapilin".
_______________
Mari Mengkaji dan selalulah mebaca untuk memperkaya diri...agar kita paham siapa diri kita...sebab kenal diri menjadi kunci menemukan jati diri....dan bekal kembali yang sangat pasti...
Terimakasih atas pemahaman yang bapak berikan, dari sini saya dapat lebih memahami lagi makna atau hakikat dari manusia dalam hidup ini.
BalasHapusSemoga kedepannya tidak ada lagi yang malas akan membaca
Betul mari.kita hidup seimbang. Bila jasmaniah butuh makan minum, akal kita butuh ilmu/membaca dan ruhani kita juga ilmu dan ibadah/zikir menjadi.kebutuhannya
BalasHapusMasya Allah.. pak
BalasHapusTerimakasih atas pemahamannya pak..
Alhamdulillah...yg pasti kehidupan kita harus selalu bersandar sama Allah sebab Dia yg kuasa, hanya saja kita diberi atau dibagi kekuatan sebagai amanah Nya untuk maksimal digunakan
HapusAtas pemahaman yang bapak berikan pak🙏
BalasHapusAlhamdulillah
HapusMasya Allah Pak. Trimakasih Pak atas pemahamannya. Dari sini saya bisa lebih memahami diri sendiri dan belajar jadi lebih baik lagi.
BalasHapusKita ini semua adalah sang pencari dan pendaki yg twrus berharap kasoh sayang Allah untuk kebaikan hidup kita
HapusTerima kasih ustadz atas ilmu nya
BalasHapusBarokalloh
HapusTerima kasih pak atas pemahaman yang sudah bapak berikan
BalasHapusOk moga manfaat
HapusMaa Syaa Allah tabarakallah, terimakasih pak atas Ilmunya
BalasHapusMoga manfaat
HapusOk
Hapus