AKAR KONPLIK UKHUWAH di KALANGAN MUSLIM



Sejak Pertikaian Ali ra dengan Muawiyah bin Abi Sofyan polarisasi umat Islam terjadi menyisakan bibit perpecahan menyebabkan munculnya kelompok Khawarij yang tidak terima adanya penerimaan Ali atas penghianatan kelompok Muawiyah yang sudah membaiat Muawiyah pelanjut Kekhalifaan (baca Sejarah awal Otokrasi dalam dunia Islam)  yang keras dan menganggap Kafir orang yang tidak menghukum penghianat dan  mestinya wajib dibunuh (berujung Perang Saudara menewaskan Cucu Rasululloh).

Yang mayoritas umat menerima pengambil alihan oleh Muawiyah dengan sikap pro, kontra tapi diam serta menunggu, dan sebagian melupakan politik dan "Tafaqquh Fiddin" khususnya mereka ke Yaman. Dari kelompok Inipula khususnya kelomok Abu Hasan Asy'ari dengan prinsip ditengah dengan membentuk prinsip beraqidah  dan Sosial Politik dengan sebutan Ahli Sunnah Wal Jamaah. Mengikuti Islam perspektif madinah yang madani dan menjunjung tinggi nilai ukhuwah dan Jama'h umat Islam.

Ada juga Syiah yang cendrung lari dari Baghdad dan mencari tempat sendiri untuk membangun kehidupan khusus. Hingga kini berkembang dengan berbagai pemahaman dan sikap berahama dan kini berkembang di Iran (dominan) dan zajirah Arab lainnya.

Dalam proses selanjutnya nanti saat kekuasaan politik dunia Islam di abad Pra kemajuan Eropa,  khususnya yang menguasai Semenanjung Arabiyah (kerajaan Sau'udi saat ini)   muncul  kelompok Wahabiyah elaborasi keluarga clien Sa'ud dengan barisan Ulama bersikap Keras yakni Muhammad bin Abdulwahab yang datang merebut kekuasaan. Hingga kini  corak beragama di Sa'udi berwarna pikiran Ulama ini yang sangat getol yakni Islam yang hanya merujuk Quran Hadits dan Sistem Kerajaannya Non-Demokratis (Kerajaan Otokratis) dengan integrasi Agama dan Kekuasaan.

Bersambung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar