PINTU MENUJU JALAN KEIMANAN


Mengenal Tuhan itu penting sebab Dia yang kita Imani sebagai Pencipta dan memberi Kehidupan. Bicara Iman akan menyangkut dengan keyakinan bahwa Dia itu MAHA HEBAT dan MAHA PENCIPTA. Tentu meyakini itu disamping watak dasar-fithrah manusia, informasinya lewat Ayat Al-Qur'an. Kita Percaya dan manut pada ayat ayat yang turun menyebabkab kita menjadi bagian orang beriman. 

Tapi dari informasi Ayat Qur'aniyah ternyata tidak saja yang tertuLis itu Ayat-Nya. Akan tetapi disamping Ayat bersifat Qouliyah (Perkataan)  ada yang Kauniyah (Perbuatan),  yakni prinsip prinsip kehidupan, hukum hukum pengaturan, sunnatullah, takdir dan ketetapan-Nya di ALAM. 

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: 

سَنُرِيْهِمْ اٰيٰتِنَا فِى الْاٰ فَا قِ وَفِيْۤ اَنْفُسِهِمْ حَتّٰى يَتَبَيَّنَ لَهُمْ اَنَّهُ الْحَـقُّ ۗ اَوَلَمْ يَكْفِ بِرَبِّكَ اَنَّهٗ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيْدٌ
"Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kebesaran) Kami di segenap penjuru dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al-Qur'an itu adalah benar. Tidak cukupkah (bagi kamu) bahwa Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?"
(QS. Fussilat: Ayat 53). 

Bagaimana memahami yang Qur'aniyah itu?. Jawabannya sederhana yakni MAHIR BAHASA ARAB dan mampu menafsirkan ayat ayat dalam Qur'an, sehingga tertangkap seluruh pesannya. Sedang yang Kauniyah itu bagaimana pula? Memahaminya harus melalui RISET, menguasai Filsafat Ilmu, metode ilmiah (rasionalitas, analitik, eksprimen, emperikal) hingga menelusuri alam (mendalami FISIKA, BIOLOGI, GEOGRAFI, ASTRONOMI, KEBUMIAN dsb). Sebab disanalah  dapat dilihat KETETAPAN dan HUKUM ALLAH YANG MENGATUR ALAM itu. Dengan jalan itu akan sampai menemukan AKBARNYA ALLAH. Hati akan tambah SALUT, TERPESONA dan TERPAUT PADA ALLAH SANG PENCIPTA dan PENGATUR ALAM. 

Pendekatan yang sifatnya memahami Ajaran dari Teks Al-Qur'an itu dinobatkan dalam dunia Islam dengan nama Metode BAYANI. Sedang untuk penelitian Alam adalah Metode BURHANI, (-lilfikrih-yatafakkarun) 

Sesuai isi pesan terakhir ayat diatas ENDINGNYA adalah ma'rifatulloh yakni dipahami betapa kuasanya Allah. Artinya pengetahuan (ILMU) yang diperoleh adalah untuk memupuk keyakinan (IMAN) akan keberadaan Allah. Dan untuk mengasah kesahduan, penikmatan akan kedalaman kesadaran ini secara khusus di HATI pendekatannya adalah IRFANI. Mencari kedalam. 

Irfani adalah pendekatan seseorang yang menempuh jalan hidup dengan mementingkan kesadaran qolbiyah (bizikrillah) dalam mengibadahkan diri pada Allah. Sehingga seseorang yang melakukan usaha ini akan dapat muncul sebagai Insan-Insan tersucikan atau terputihkan (Sufi) yakni pribadi IHSAN.  Menjadi pribadi merdeka yang dihatinya tidak ada (La) ketundukan ( Ilah-Ilah ) kecuali Al-Haq (Illa- Allah). 

Dengan demikian, kehidupan yang totalitas dijalan Allah tercapai sebab Imannya tangguh sebab tertopang Ilmu yang amat dalam baik ia Ilmu bersumber Qur'an (BAYANI) juga Ilmu yang dijumpai di dalam Alam Jagat Raya (BURHANI) dengan kelengkapan menuju ma'rifatullah (Pengenalan akan Allah dengan tingkat Mahabbah yang amat dalam)  dari proses olah bathiniah wa qolbiyah lewat pendekatan  IRFANI. Inilah pribadi yang ideal yang mestinya tercetak dari lembaga pendidikan Islam. 

Wallohu'alam bissowaf.

4 komentar:

  1. Terimakasih Pak Atas Ilmunya, Semoga Bermanfaat Dunia & Akhirat 😊🙏🏽

    BalasHapus
  2. Baik trimakasih pak
    Semoga bermanfaat buat kita dan semuanya🙏

    BalasHapus
  3. ماشاء الله الباب الى الإمان، شكرا كثيرا يا أستاذي 🙏

    BalasHapus