OBJEKTIVITAS di ALAM ADALAH "KEBERISLAMAN" (bag 2)


Banyak ayat al-quran memberi informasi bahwa makhkuk Allah baik manusia hingga benda langit, makhkuk bumi; binatang, tumbuhan hingga malaikat sebagai golongan alam ghaib semua BERTASBIH hingga SUJUD pada Khaliq Allah Sang Pencipta.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اَفَغَيْرَ دِيْنِ اللّٰهِ يَبْغُوْنَ وَلَهٗۤ اَسْلَمَ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَا لْاَ رْضِ طَوْعًا وَّكَرْهًا وَّاِلَيْهِ يُرْجَعُوْنَ
"Maka mengapa mereka mencari agama yang lain selain agama Allah, padahal apa yang di langit dan di bumi berserah diri kepada-Nya, (baik) dengan suka maupun terpaksa, dan hanya kepada-Nya mereka dikembalikan?" Q.S.Ali Imran ayat 83).

Ayat ini  malah menggunakan ASLAMA yakni Makhluk Tuhan tunduk atau Islam kepadaNya. ISLAM arti dasarnya adalah tunduk atau patuh, bersetah diri. "Aslama, yuslimu, Islaman" (tata bahsa Arab). Maknanya adalah semua makhluk yang ada di alam ini tunduk pada Allah.

Allah juga berfirman pada  QS. Ar-Ra`d ayat : 15

وَلِلَّهِ يَسْجُدُ مَن فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ طَوْعًا وَكَرْهًا وَظِلَٰلُهُم بِٱلْغُدُوِّ وَٱلْءَ

Hanya kepada Allah-lah sujud (patuh) segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan kemauan sendiri ataupun terpaksa (dan sujud pula) bayang-bayangnya di waktu pagi dan petang hari.


QS.An-Nahl [16] : 48`

أَوَلَمْ يَرَوْا۟ إِلَىٰ مَا خَلَقَ ٱللَّهُ مِن شَىْءٍ يَتَفَيَّؤُا۟ ظِلَٰلُهُۥ عَنِ ٱلْيَمِينِ وَٱلشَّمَآئِلِ سُجَّدًا لِّلَّهِ وَهُمْ دَٰخِرُونَ

Dan apakah mereka tidak memperhatikan segala sesuatu yang telah diciptakan Allah yang bayangannya berbolak-balik ke kanan dan ke kiri dalam keadaan sujud kepada Allah, sedang mereka berendah diri?

Ayat di atas memberi isyarat bahwa sujud itu ada dua macam. Yakni Sujud secara sukarela (ikhtiar) ada Sujud Otomatis (mekanisme). Maka hukum juga bisa dua ada hukum yang ada di alam ada hukun dikalangan sosial kehidupun manusia sebagai makhluk berakal. Secara alam biologis terdapat hukum Tuhan bersifat Kauniyah (termasuk pada manusia) juga hukum Tuhan bersifat Syar'iyah (yang hanya untuk manusia).

Selanjutnya, kata Al Ashfahani (Ulama Tafsir),  Sujud makhluk itu adakalanya dilakukan dengan sukarela (ikhtiyar). Inilah sujud seorang Muslim, baik waktu shalat, mendengarkan bacaan Alquran (sujud tilawah), maupun ketika ia mendapatkan kenikmatan (sujud syukur). 

Firman-Nya, ''Hai orang-orang yang beriman, rukuklah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhan-mu, dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan.'' (Al-Hajj: 77).

Sujud adakalanya pula dilakukan secara mekanistik melalui ketetapan dari Allah (taskhir). Inilah sujud tumbuh-tumbuhan, binatang, dan semua benda-benda baik di langit maupun di bumi, termasuk di dalamnya sujud para malaikat. Allah SWT berfirman, ''Dan kepada Allah sajalah bersujud segala apa yang berada di langit dan semua makhluk yang melata di bumi dan (juga) para malaikat, sedangkan mereka tidak menyombongkan diri.'' (An-Nahl: 49).

Lebih jauh tentang sujud alam, kata Zahrum Zein (pakar Biologi) dalam sebuah ulasan bahwa Sujudnya alam adalah taat dan patuhnya setiap jenis alam makhluk sejak diperintah untuk mengijuti SUNNATULLOH yang digariskan. Contoh, air mencari tempat rendah, ngantuk karena kekurangan oksigen dan tubuh capek, batang karet mengeluarkan getah bukan darah dsb...itu semua adalah garisan yang disetting di awal. Oleh siapa? Ya...siapa lagi kalau bukan "sang Causa Prima" yakni Tuhan "Allah SWT". Maka teraturnya alam, iklim, rotasi dsb...adalah rekayasa mekanisme Ilahiyah...

Bersambung....


Tidak ada komentar:

Posting Komentar