Budaya Tatakrama dan Sopansantun (3)


Membuly, mengolok-olok dan melecehkan adalah sifat yang sangat bertentangan dengan nilai nilai Pancasila (ajaran yang saya pahami saat menjalani Penataran P4 dan jadi Penatar sama Mahasiswa dan Siswa dulu). Apalagi dengan ajaran agama yang saya anut yakni Islam. Juga yang saya pelajari saat menerima  materi kuliah Perbandingan Agama sebanyak.2 semester di tingkat doktoral saat kuliah menyelesaikan untuk gelar Drs. Hampir semua agama melarang sikap itu.

Tapi sangat heran melihat kehidupan sosial kemasyarakatan saat ini. Ya kalangan elite, pegiat medsos dan berbagai lapisan termasuk pemuka yang terlihat agamawan juga banyak terjebak pada sikap yang bertentangan dengan nilai iya Pancasila, Agama, Budaya juga Hati Kecil yang masih hidup. Maka cara cara saling caci dan berbagai hal yang merendahkan dikalangan manusia adalah perbutan yang SALAH. Apalagi secara sengaja konon dibesar besarkan dalam informasi di negeri ini adanya BUZZER (kelompok yang bekerja menjelekkan dan membunuh karakter orang lain) adalah sebuah penyimpangan dan bertentangan dengan Hati yang sehat.

Risikonya adalah : 1. Jadi Preseden dan contoh tak layak buat generasi muda. 2. Hati orang seperti ini secara Kesehatan Mental adalah mengalami ketergangguan kenormalan jiwa. 3. Melanggar aturan agama (Ghibah, Fitnah, Olok olok dll adalah larangan). Islam mengajarkan bahwa dosa pada Allah bisa diampuni langsung olehNya, tapi dosa bully disyaratkan minta maaf sama yang dibully baru dapat ampunan sama Alloh. Wallohu'alam.

Bersambung...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar