HAKEKAT PENDIDIKAN ISLAM


ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI dan AKSIOLOGI PENDIDIKAN ISLAM

Kajian kita ini mencoba membahas tentang sistematika filsafat karena pelajaran kita adalah filsafat pendidikan Islam maka perlu kita melihat penerapan analisis berpikir filosofis terhadap pendidikan khususnya pendidikan Islam.

Kenapa disebut penerapan analisis filosofis ? Karena pada dasarnya kita belajar filsafat pendidikan Islam ini adalah bertujuan  bagaimana filsafat membantu pemikiran kita untuk menemukan pemahaman yang mendalam dengan pendekatan  tiga hal atau aspek sesuai dengan sistematika berpikir filosofis tadi.

Yang pertama Ontologi, kedua: Epistemologi dan ketiga : Aksiologi. Yaitu : Ontologi Pendidikan, Epistemologi Pendidikan dan Aksiologi Pendidikan Islam. Nah bila pertanyaannya apa hakekat  pendidikan Islam tentunya penerapannya bahwa , apakah ontologi pendidikan Islam itu artinya adalah apakah hakekat Pendidikan Islam?.  Kemuadian  pertanyaan berikut adalah :Apakah Epistemologi Pendidikan Islam itu? Maknanya adalah bagaimana pendidikan Islam itu  bisa dilakukan  atau bagaimana pendidikan itu agar bermanfaat dalam pandangan pemikiran pendidikan Islam atau pemikiran pendidikan menurut ajaran Islam.

Yang ketiga adalah  Aksiologi Pendidikan Islam yakni apa tujuan pendidikan dilakukan. Apa target atau apa yang menjadi manfaat pendidikan itu diselenggarakan. Singkat kata bahwa yang menjadi pembahasan topik ini  adalah  apa itu pendidikan Islam,  bagaimana pendidikan Islam itu dilakukan serta  apa tujuan pendidikan Islam itu dalam perspektif  pemikiran Islam.

Inilah ruang lingkup yang mau dipelajari di dalam perkuliahan filsafat pendidikan Islam. Sebab dengan membicarkan pendidikan ini akan sekaligus akan dikupas manusia sebagai objek, Ilmu sebagai materi, Kurikulum, Metode, Evaluasi dsb. Kesemuanya akan dipandang dan didalami secara Islami. Dengan pendekatan ini dapat ditemukan apa beda pendidikan secara umum apalagi pendidikan sekuler-barat.

Bicara pendidikan, secara umum namanya pendidikan tidak bisa lepas dari pemberdayaan. Atau segala kegiatan empowering. Maka hakekat dari pendidikan itu adalah terlaksananya pemberdayaan bagi segala potensi manusia. Apanya manusia yang mesti masuk proses pemberdayaan itu?.

Yang akan diberdayakan itu adalah bakat-bakat manusia. Dalam Islam   pemberdayaan juga arahnya. Perrsoalannya adalah apa yang mau diberdayakan itu?. Disinilah signifikansinya bahwa hakekat manusia perlu dikaji. Yakni Apa hakekat manusia menurut Islam.  Ternyata manusia di dalam Islam terdiri dari dua unsur besar yakni jiwa dan jasmani atau jasmani dan ruhaniyah.  Perspektif Islam memberi petunjuk badan-jasmaninya dari tanah melalui proses perkawinan layaknya makhluk tuhan yang lain  baik  manusia maupun binatang serta tumbuhan. Ada proses biologis jadi manusia itu secara  fisik dia  melalui proses perkawinan.

Tapi manusia itu tidak hanya fisiknya ada pada dirinya titipan Ilahi yaitu Wanafakho Fihi min Ruhi. Allah cipratkan, Allah hembuskan atau  Allah tiupkan baginya Roh pemberianNya. Maka pada diri kita ada  roh-roh ciptaanNya, serta ketika roh ciptaan Allah itu ketemu dengan jasad muncullah jiwa-rohaniyah. Sehingga ada sejumlah jiwa-jiwa, sejumlah potensi potensi yang bersifat Rohaniyah di dalam diri manusia. Inilah yang mau diberdayakan itu.  

Apa saja itu?  Dalam berbagai analisis potensi-potensi itu jumlahnya 99 sebanyak Asmaul Husna. Manusia  memiliki 99 potensi dan inilah yang dicipratkan Allah, lalu inilah yang mau diberdayakan. Jadi pendidikan dalam Islam itu memberdayakan potensi-potensi. Agar apa? Agar tetap berada dalam koridor nya karena berasal dari Allah dia bersifat mulia dan suci maka manusia itu harus dikembangkan- proses empowering  agar selalu mulia, suci dan bermartabat karena ia melakoni sifat sifat Ilahi. Sehingga pantas menjadi termulia karena makhluk yang diberi Tuhan cipratan oleh sifat-sifat melalui asmaNya. Inilah dia gambaran wujud pendidikan Islam.

Kalau kita berpikir dari aspek filsafat pendidikan Islam  adalah  usaha  menuju bagaimana manusia bisa tumbuh  agar selalu mulia, hingga mampu menjadi pemimpin sesuai dengan apa yang ditegaskan oleh Allah di dalam tuntunanNya.di dalam tubuhnya melalui kitab suci Alquran dan Al hadits Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.

Bila lebih jauh didalami tentang hakekat pendidikan Islam ini, maka sebenarnya tidak bisa keluar dari term atau istilah baku dari al-Quran dan Hadits.  Sama dengan kajian manusia kalau kita mengkaji manusia akan ketemu dengan terminologi al-basyariyah, al-insan, bani Adam dan an-nas. Dalam pendidikan juga akan ada terminologi-terminologi term-term ada Tazkiyah, Tarbiyah ada bTa'lim, Tadris dan Ta'dib. Masing-masing term ini memiliki stressing atau penekanan dengan ciri khasnya yang satu sama lain harus di sinergiskan sehingga muncullah dia bangunan yang namanya Pendidikan Islam. 

Yang ke-2 adalah Epistemologi.  Epistemologi Pendidikan Islam dalam makna bagaimana pendidikan itu dilakukan, usaha-usaha yang semacam apa pendidikan itu dilakukan dan juga alat dan tolok ukur tentang betul tidaknya Pendidikan Islam terlaksana. Nah itu tadi ketika kita mencoba memaknai wujud dan hakekat pendidikan sejauh bagaimana usaha  agar Tazkiyah, Tarbiyah, Ta'lim, Tadris dan Ta'dib itu dielaborasi dalam sebuah sistem sehingga muncul MANHAJ muncul jalan-jalan pemberdayaan yakni jalan yang ditempuh agar manusia itu berdaya. 

Dengan kajian yang mendalam tentang  Epistemologi Pendidikan Islam maka sekaligus  muncul ide tentang sistem dalam bahasa arabnya Manhaj dalam mendidik manusia. Dalam usaha mendidik itu akan sekaligus ditelaah tentang metode yang tepat untuk mendidik anak.

Terakhir adalah Aksiologi Pendidikan Islam. Yakni membahas tentang: Apa tujuan dan manfaat dari Pendidikan itu secara Islam. Bisa dilihat dari sisi tujuan dan  manfaat keilmuan nya-kognitif, dari tujuan atau manfaat secara afektif dan psikomotorik.



14 komentar: