MANUSIA dan AGAMA


Pada saat mengisi materi tausiah dihadapan  komunitas Guru profesional di SMKN 2 Padangsidimpuan berbarengan naiknya matahari  sekira posisi duha dengan secara bersama mencoba membaca Al-Quran,  walau dengan memilih ayat  tertentu yang berkaitan dengan konteks  "menyadari diri" yakni Kenapa Harus Beragama Dan Kapan Jadi Islam?.

Diluar dugaan ternyata ayat ayat yang dibaca dan sekaligus ditadabburi dapat menggugah diri dan sekaligus menemukan makna bahwa dien al-Islam adalah perangkat yang jadi tatanan hidup sebagai pasangan diri yang tiada mungkin dipisahkan dari proses perjalanan hidup setiap manusia muslim.

Kenapa tidak?.  Hal ini diyakini saat mendalami dan merenungi secara khusuk firman Alloh dalam Surah Al-Ruum ayat 30.
Allah SWT berfirman:

فَاَ قِمْ وَجْهَكَ لِلدِّيْنِ حَنِيْفًا ۗ فِطْرَتَ اللّٰهِ الَّتِيْ فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا ۗ لَا تَبْدِيْلَ لِخَـلْقِ اللّٰهِ ۗ ذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ۙ وَلٰـكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَ ۙ
"Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam); (sesuai) fitrah Allah disebabkan Dia telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui,".

Ayat ini mengisaratkan bahwa Ad-Dien Al-Islam dengan Al-Naas adalah dua hal yang diikat oleh sebuah KEKUATAN yang MAHA KUAT yakni sosok Meta Pendesain ulung yakni Allah sebagai Fathara (Sang Pembuat Patron/pencipta). Ad-Dien sebagai Fithrah Allah yakni sang pemilik Pola dan Desainer ajaran serta pengatur turunnya ajaran Islam yang Dia jugalah pencipta Al-Naas.

Maka manusia adalah makhluk yang bersifat Fithrah sefitrahnya Ad-Diin, yakni makhluk buatan dan ciptaan yang konstruksi, bentuk dan rupa serta proses jalan hidupnya ditetapkan dengan pola Ilahiyah yang Ad-Diien Islam adalah sebagai jalan atau manhaj dan rambu dalam  proses hidupnya.  Secara otomatis manusia tidak boleh lari dari tuntunan itu bila ingin selamat.

Ad-Diin Islam yang memuat tentang sistem berkeyakinan-kepercayaan, beribadah, menyembah, berorangtua, bertetangga, bermasyarakat, bernegara, berkehidupan dalam segala dimensi secara umum dituntunkan. Sedang deteilnya adalah praktek dan lakon hidup serta petuah utusan Allah yakni Rasulullah Muhammad saw. Maka beliau adalah rujukan dan uswatun hasanah atau contoh teladan yang direkomemdasikan oleh Sang PengutusNya.

Manusia itu siapa dan dimana jua pun orangnya akan hidup, datang dan berproses serta berakhir hingga pergi dengan menjalani sebuah garisan dan titah sang pembuat aturan dan pencipta.  Maka jadi manusia bukan keinginan dan wajar didalamnya tidak pernah ada tawar menawar dan tidak ada kebebasan mutlak kecuali diberi ruang serta kekuatan berikhtiar karena ketidak tahuan akan apa dan seperti apa jalanan yang akan dilewati.  Sehingga sifat dasar manusia pasti mempunyai rasa khawatir dan ketakutan mendalam, hanya tertolong oleh adanya wilayah kepercayaan bahwa Dia Rabb pengayom, penyanyang dan pemberi perlindungan dengan kekuatan akal dan fisik yang memungkinkan untuk keluar dari rasa was was itu. Maka untuk tidak mengalami cedera hidup utamanya kegoncangan jiwa,   khaliq memberi anjuran untuk menjadikan Islam sebagai sistem hidup.  Sebab dengan itulah manusia mendapatkan kepastian dan jaminan yang utuh dengan nilai kebenaran yang hakiki.

Sebagai Ilustrasi seorang Disainer membuat patron atau pola ukuran mode,  untuk digunakan oleh tukang seperti kain jahitan agar berhasil memproduk pakaian siap pakai sesui keinginan. Maka tanpa mempedomani patron atau gambar (konstruksi) yang dibuatkan oleh disainer hasilnya tidak sesuai dan tidak bagus untuk digunakan. Maka manusia juga hidup tanpa ikut patron atau aturan (Ad-Diin) dari pencipta bisa kacau balau. Sebab Alloh sebagai disainer dalam penciptaan manusia  menjadikan Islam sebagai petunjuk sang Maha Disainer.

Agama dan manusia adalah dua hal yang tidak logis dipisahkan. Bahkan kehidupan akan aneh. Sebab manusia tanpa agama pasti akan tersesat dan agama tidak akan punya fungsi bila tidak ada manusia. Sehingga Rasulullah sejak yang pertama hingga Nabi Penutup diperuntukkan untuk manusia. Dua mata uang yang saling bertaut.

2 komentar: